Menanam biji jeruk, berbuah jeruk.
Menciptakan suatu cerpen yang menarik
merupakan hal yang gampang-gampang susah. Pada
materi pertama telah dijelaskan bahwa menulis layaknya menuangkan air ke
dalam gelas. Nah, cerpen yang bagus pastilah tercipta dari tangan penulis yang
sering menulis pula. Penulis seperti ini punya banyak sekali ide dalam setiap
tulisannya. Mereka menciptakan sebuah alur yang bagus, tokoh yang kuat, dan
tema yang menarik. Dari semua ini, muncul pertanyaan “dari mana ide mereka
selama ini?”
Ide anda adalah biji jeruk dan cerpen
anda adalah jeruk. Jika anda menanam biji jeruk yang akan tumbuh adalah tanaman
jeruk. Sangat tidak mungkin jika anda menanam biji jeruk, tapi yang tumbuh
adalah apel. Pertanyaanya, dari mana anda mendapatkan biji jeruk untuk ditanam?
Hanya ada satu jawaban yang tersedia.
Biji jeruk tersebut adalah pengalaman Anda sendiri, kehidupan Anda sendiri,
kenangan Anda sendiri, mimpi Anda sendiri, dan imajinasi Anda sendiri. Tokoh
yang Anda ciptakan mungkin saja orang yang Anda kenal. Alur yang Anda ciptakan
mungkin saja pengalaman Anda sendiri.
Sebelum menanam ide (biji jeruk) ke
dalam kertas, Anda harus menelaah dalam-dalam ingatan Anda. Ingatlah biji jeruk
anda secara detail. Ingatlah peristiwa Anda secara detail. Ingatlah teman Anda,
orang-orangnya, makanannya, mainanya, baunya, suaranya, suara tawanya, dan lain
sebagainya. Ketika Anda telah ingat semuanya secara gamblang, yang harus Anda
lakukan selanjutnya adalah menceritakanya ke dalam tulisan. Mulailah dengan
kata-kata: “Aku ingat sewaktu ….”
Ini adalah cara yang paling sederhana
bagi para penulis pemula. Memang terlihat sangat sedehana, tetapi belum tentu
mudah dilakukan. Ada sebagian orang yang takut mengingat kenangan pahitnya. Ada
juga orang yang senang mengingat masa lalunya. Namun jika Anda ingin menjadi
penulis hebat, Anda tidak boleh takut mengingat kenangan pahit, manis, unik,
lucu, dan lain sebagainya.
Ingatlah jika anda menanam jeruk yang
akan tumbuh adalah tanaman jeruk (tak mungkin apel). Jangan lupa pula jenis
jeruk anda, jika anda menanam jeruk bali, tidak akan mungkin yang tumbuh adalah
jeruk mandarin atau yang lainnya. Anda tidak akan bisa membohongi orang lain.
Dasar yang harus dipunyai seorang
penulis pemula adalah “cita-cita”. Namun cita-cita diperlukan hanya sebagai motivasi saja.
Penulis pemula sering membayangkan “Andai saja saya seorang Andrea Hirata,”
atau “Andai saja saya seorang Putu Wijaya,” dan
lain sebagianya. Nah, yang menjadi jebakan adalah penulis pemula akan sering
meminjam cara bercerita dari penulis kesayangannya. Cara meminjam adalah jalan
terakhir jika Anda telah buntu dengan tulisan Anda. Cerpen yang ingin Anda
tulis sebenarnya ada di dalam diri Anda sendiri. Jangan mencarinya di luar diri
Anda. Anda harus melihat pengalaman Anda sendiri sebagai bahan cerita.
Dengan mengingat pengalaman atau
pengetahuan Anda, bukan berarti semua tulisan yang Anda ciptakan merupakan
laporan peristiwa yang bersifat autobiografis,
atau bahkan fiksi yang berpijak pada kehidupan yang diingat si pengarang. Cara
mengingat seperti ini adalah cara awal yang manjur untuk memulai penciptaan
fiksi Anda. Kenangan masa kecil hanyalah permulaan, latihan pertama yang
penting dalam perkembangan Anda sebagai penulis cerpen.
Jangan pernah terjebak pada suatu
imajinasi yang belum pernah Anda alami. Sebagai contoh, jika Anda ingin menulis
cerpen berlatar di Jepang, Anda harus pernah pergi ke Jepang. Jika Anda ingin
menulis bahwa mawar itu harum, Anda harus pernah mencium seberapa harumnya
bunga mawar. Jangan sampai Anda menulis suatu kepalsuan, yang Anda tidak tahu.
Contohnya Anda menulis “Aku mencium tangan mungilnya, seperti aku mencium
wanginya anggrek yang baru mekar,”. Anda tahu apa yang salah dengan tulisan
ini? Kesalahan terbesar adalah kenyataan bahwa anggrek tidak wangi.
Mungkin bagi sebagian orang ini hanya masalah sepele, tapi mungkin juga
kesalahan ini akan menghilangkan kepercayaan pembaca kepada Anda. Jika hal ini
terjadi, pembaca tidak akan tertarik lagi pada setiap cerpen yang Anda tulis.
Bukankah pembaca adalah unsur terpenting untuk cerpen Anda?
NB : ilustrasi gambar dari http://gardenofeaden.blogspot.com/2009/09/how-to-grow-orange-tree-from-seed.html
Daftar Pustaka :
Bird, Carmel. 1996. Menulis dengan Empati, Panduan Empatik Mengarang Fiksi. Bandung:Kaifa
NB : ilustrasi gambar dari http://gardenofeaden.blogspot.com/2009/09/how-to-grow-orange-tree-from-seed.html
Daftar Pustaka :
Bird, Carmel. 1996. Menulis dengan Empati, Panduan Empatik Mengarang Fiksi. Bandung:Kaifa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar