Kamis, 26 Februari 2009

KETIKA CINTA HARUS DIAKHIRI

setelah dia kehilangan kekuatan Ultraman
Dia menikah dengan kekasihnya di planet Mars

aku ingin seperti dia

Minggu, 22 Februari 2009

Sepertiga Malam

sepertiga malam terlewati bersamamu
aku memegang tanganmu
aku berdoa
kau membaca mantra

Senin, 16 Februari 2009

ketiduran di bus

Bus merah melaju memutar rodanya
Supirnya ngantuk
Kernetnya ngamuk
Penumpangnya batuk
Uhuk.. uhuk.. uhuk..

Tiba giliranku ditagih ongkos
Kuambil uang dua puluh ribu rupiah

Kernetnya minta dua ratus ribu rupiah
Kutambah lima ribu jadi dua puluh lima ribu rupiah
Kernetnya minta tiga ratus ribu rupiah

Kutanya mengapa ongkosnya mahal,
Sambil merobek desakan dadanya ia menjawab
Seribu untuk rokok
Lima ribu untuk makan
Lima belas ribu untuk bensin
Sembilan belas ribu untuk setoran
Sepuluh ribu untuk polisi karena sering nerobos lampu merah
Sisanya, dua ratus lima puluh ribu untuk tubuh anakku
Yang mati tadi pagi
Gara-gara makan obat nyamuk
Mayatnya masih kusimpan di tangki bensin

tradisi hari ini

Tradisi Hari Ini

Aku duduk di samping pintu
Wanita itu segera menyusul di depanku
Ia tak kebagian tempat duduk
Saat diminta ongkos, seperti kudengar
Kernetnya nakal,
“dari mana mbak..”
“aku baru saja diperkosa lima lelaki
Yang satu, terkena amukan warga ia mati
Yang kedua, karena putus asa kena HIV, ia bunuh diri
Dan tiga orang lain, hilang gara-gara nyebur kali

Kernetnya melirik kanan dan kiri
Wanita itu berbisik
“biasa sajalah, kalau lihat ku memakai bikini,
Ini kan sedang tradisi”

Label

Cerpen (1) puisi (5)