Senin, 07 Maret 2011

Tulislah apa yang anda ketahui..

(Imajinasi tanpa realita akan membusuk)
Menciptakan suaru cerpen yang menarik adalah suatu yang gampang-gampang susah. Pada materi pertama telah dijelaskan menulis layaknya menuangkan air ke dalam gelas. Nah, cerpen yang bagus pastilah tercipta dari tangan penulis yang sering menulis pula. Penulis seperti ini punya banyak sekali ide dalam setiap tulisanya. Mereka menciptakan sebuah alur yang bagus, tokoh yang kuat, dan tema yang menarik. Dari semua ini, muncul pertanyaan “dari mana ide mereka selama ini?
Hanya ada satu sumber yang tersedia sebagai bahan fiksi Anda. Sumber tersebut adalah pengalaman Anda sendiri, kehidupan Anda sendiri, kenangan Anda sendiri, mimpi Anda sendiri, dan imajinasi Anda sendiri. Tokoh yang Anda ciptakan mungkin saja orang yang Anda kenal. Alur yang Anda ciptakan munkin saja pengalaman Anda sendiri. Sebelum menuangkan tokoh atau situasi lain ke dalam kertas, Anda harus menelaah dalam-dalam ingatan Anda. Ingatlah peristiwa Anda secara detil. Ingatlah teman Anda, orang-orangnya, makananya, mainanya, baunya, suaranya, suara tawanya, dan lain sebagainya. Ketika Anda telah ingat semuanya secara gambling, yang harus Anda mulai adalah menceritakanya ke dalam tulisan. Mulailah dengan kata-kata: “Aku ingat sewaktu ….”
Ini adalah cara yang paling sederhana bagi para penulis pemula. Memang kelihatnya sangat sedehana, tapi jika dilakukan akan sangat sukar. Ada sebagian orang yang takut mengingat kenangan pahitnya. Ada juga orang yang senang mengingat masa lalulnya. Namun jika anada ingin menjadi penulis hebat, Anda harus tidak takut mengingat kenangan pahit, manis, unik, lucu, dan lain sebagainya.
Hal yang sering dialami oleh penulis pemula adalah “cita-cita”. Cita-cita memang diperlukan hanya sebagai motivasi saja. Penulis pemula sering membayangkan “Andai saja saya seorang Andrea Hirata,” atau “Andai saja saya seorang J.K Rowling,” dan lain sebagianya. Nah, yang menjadi jebakan adalah penulis pemula akan sering meminjam cara bercerita dari penulis kesayangannya. Cara meminjam adalah jalan terakhir jika Anda telah buntu dengan tulisan Anda. Cerpen yang ingin Anda tulis sebenarnya ada di dalam diri Anda sendiri. Jangan mencarinya di luar diri Anda. Anda harus melihat pengalaman Anda sendiri sebagai bahan cerita.
Dengan mengingat pengalaman/pengetahuan Anda, bukan berarti semua tulisan yang Anda ciptakan merupakan laporan peristiwa yang bersifat autobiografis, atau bahkan fiksi yang berpijak pada kehidupan yang diingat si pengarang. Cara mengingat seprti ini adalah cara awal yang manjur untuk memulai penciptaan fiksi Anda. Kenangan masa kecil hanyalah permulaan, latihan pertama yang penting dalam perkembangan Anda sebagai penulis cerpen.
Jangan pernah terjebak pada suatu imajinasi yang belum pernah Anda alami. Sebagai contoh, jika Anda ingin menulis cerpen berlatar di jepang, Anda harus pernah pergi ke jepang. Jika Anda ingin menulis bahwa mawar itu harum, Anda harus pernah mencium seberapa harumnya bunga mawar. Jangan sampai Anda menulis suatu kepalsuan, yang Anda tidak tahu. Contohnya Anda menulis “Aku mencium tangan mungilnya, seperti aku mencium wanginya anggrek yang baru mekar,”. Anda tahu apa yang salah dengan tulisan ini? Kesalahan terbesar adalah kenyataan bahwa anggrek tidak wangi. Mungkin bagi sebagian orang ini hanya masalah sepele, tapi mungkin juga kesalahan ini akan menghilangkan kepercayaan pembaca kepada Anda. Jika hal ini terjadi, pembaca tidak akan tertarik lagi pada setiap cerpen yang andsa tulis. Bukankah pembaca adalah hal terpenting untuk cerpen Anda?
Latihan pertama
1. Tulislah beberapa teman Anda yang sangat dekat dengan Anda!
2. Rincilah teman Anda mulai dari kesenanganya, makananya, tingkahnya, dll!
3. Mulailah mengingat peristiwa apa yang terkait dengan teman Anda!
4. Ingatlah latar peristiwa itu terjadi, mulai dari tempat, suasana, keadaan, dll!
5. Setelah Anda mengingatnya, Mulailah dengan tulisan “Aku ingat sewaktu…”
6. Tulislah pengalaman Anda sedetil mungkin!
7. Setelah semua langkah selesai, bacalah tulisan Anda dan seberapa takjub Anda ketika membacanya.

Label

Cerpen (1) puisi (5)